Sunday, September 29, 2013

Is KOTA BHARU in JOHOR? And....



Indonesian presidential hopeful on mission to “save” teenage maid accused of murder
The Malaysian Insider – 11 hours ago
Hoping to leverage on a case that has captured Indonesian public imagination, presidential hopeful Prabowo Subianto will be flying to Kota Baru tomorrow with a top Malaysian lawyer for the trial of Wilfrida Soik, an Indonesian migrant worker who is facing the death sentence if found guilty of killing her Malaysian employer.
The Indonesians feel that compassion should be shown towards Wilfrida who they believe is a victim of human trafficking. Last week, Indonesian lawmakers appealed to Putrajaya to show leniency to Wilfrida.
Prabowo has hired lawyer Tan Sri Muhammad Shafee Abdullah (pic) to help Wilfrida whose case is now in the final stages of trial.
Shafee told The Malaysian Insider today that he will represent Wilfrida in court.
"Wilfrida's case is fixed for hearing at the Kota Baru High Court tomorrow. I will be taking over the case at the submissions stage of the prosecution's case," he said today.
"I will be making certain applications to put the case on the right track," he said.
Prabowo, from the Great Indonesia Movement Party (Gerindra), is going all out to "save" Wilfrida and is contemplating a direct appeal to Prime Minister Datuk Seri Najib Razak.
The Tribunnews.com online portal reported that Prabowo studied in Kuala Lumpur when his father, Sumitro Djoyohadikusumo, was based in Malaysia. He has a good relationship with Najib as their fathers were close friends.
Wilfrida, 17, has been working since she was 12 and is said to be a victim of human trafficking.
It was reported that in 2010, Wilfrida was approached by some men who managed to get her a job in Malaysia through the Indonesian Ministry of Labour's agency in Belu.
To help her enter Malaysia, they falsified her papers, passing her off as an adult.
Once in Malaysia, Wilfrida was employed as a maid in the house of an elderly lady in Johor.
The old lady, who suffered from Parkinson's disease, was found dead on December 7, 2010.
Wilfrida was arrested less than two weeks later.
Poempida Hidayatulloh, a member of the committee which oversees manpower affairs in the Indonesian legislature, said  Wilfrida is a victim of human trafficking and as such he urged the Malaysian government to consider humanitarian factors given its commitment to stemming human trafficking.
Poempida also said that not showing leniency to Wilfrida would go against the government's efforts to deport illegal workers and would bring into question the Malaysian government's commitment to fight human trafficking.
"If Wilfrida's case continues, then her employer and the agent who had recruited Wilfrida should also be held accountable for human trafficking," the Jakarta Globe reported him as saying.
Malaysia employs some 220,000 housemaids from Indonesia, followed by Hong Kong (152,000) and Singapore (90,000) but a number of high-profile abuse cases has led to Indonesia reviewing the supply to Malaysia and these countries.
Jakarta has also tightened the rules for its nationals working as maids in Malaysia. The Indonesian Embassy labour attaché in Kuala Lumpur, Agus Triyanto, told The Malaysian Insider last month that from 2017, Indonesian maids working in Malaysia must not live in the homes of their employers. - September 29, 2013.

QUESTIONS:

Q: Is Kota Bharu in Johor?

Q: Is Prabowo Subianto does not trust Malaysian Court (Justice)?
What does you mean, "I will be making certain applications to put the case on the right track,"

Q: Read the following statements carefully...
“Prabowo, from the Great Indonesia Movement Party (Gerindra), is going all out to "save" Wilfrida and is contemplating a direct appeal to Prime Minister Datuk Seri Najib Razak. The Tribunnews.com online portal reported that Prabowo studied in Kuala Lumpur when his father, Sumitro Djoyohadikusumo, was based in Malaysia. He has a good relationship with Najib as their fathers were close friends”.
Prabowo Subianto, are you trying to influence Malaysian Judicial System (and process) with “political cum Executive Power”?

Wednesday, September 25, 2013

Igauan 13? No 13.

13

Angka 13. Tingkat 13. 13 haribulan. Bilangan ke 13. Itu diantara yang menjadi igauan bagi sekumpulan orang, termasuk usahawan, pengusaha hotel, dan lain-lain.
Terdapat bangunan, termasuk hotel yang "mentiadakan" Tingkat 13, atau bilik No. 13, dan digantikan dengan "Tingkat 12A", atau "Bilik No. 12A".
Dalam sistem kalendar (Islam, Masehi, Cina dan lain-lain), TIDAK ada bulan ke 13.

Terdapat kejadian-kejadian dan aktiviti yang dikaitkan dengan angka 13, misalnya:
1. Peristiwa 13 Mei 1969.Satu peritiwa hitam dalam sejarah Malaysia. Y.A.B.M. Tunku Abdul Rahman ada menulis sebuah buku berjodol, "13 Mei: Sa-belum Dan Sa-lepas"
2. Pada jumaat 13 Oktober 1307, Raja Philip IV (Perancis) memerintahkan penangkapan Knights Templar.
3. Dalam permainan ragbi, setiap pasukan yang bermain akan mempunyai 13 pemain.
4. Terdapat sebuah filem Inggeris berjodol "Friday The 13".
5. Dalam Mazhab Shiah, angka 13 adalah merujuk kepada hari ke 13 bulan Rajab, iaitu hari kelahiran Saidina Ali.
6. Thirteen (13) adalah sebuah drama Amerika tahun 2003 yang diarahkan oleh Catherine Hardwicke, dan ditulis oleh Hardwicke Reed dan Nikki Reed
7. Seorang peminat watak Superman di Filipina bernama Herbert Chavez, berumur 35 tahun, melakukan 13 pembedahan plastik bagi mengubah wajahnya bagi menyerupai wajah Superman.
8. Wanita mempunyai 13 aurat.
9. Malaysia baru sahaja selesai mengadakan Pilihanraya Umum ke 13 (PRU 13)(yang dikatakan diantara "yang tersengit antara yang sengit")
 

10. Nabi Dzulkifli (as.) adalah anak Nabi Ayub (as.), merupakan rasul yang ke 13 daripada senarai 25 rasul.
11. International Astronomical Union (IAU) telah menemui zodiak ke 13, yamg dinamakan “Ophiuchus”.
12. Ayat 13 dalam Juzuk ke 13 Al Qur'an adalah diantara ayat paling popular, dan selalu dibaca apabila berlakunya kilat dan halilitar yang kuat:
"Dan guruh itu bertasbih dengan memuji Allah, (demikian pula) para malaikat karena takut kepada-Nya, dan Allah melepaskan halilintar, lalu menimpakannya kepada siapa yang Dia kehendaki, dan mereka berbantah-bantahan tentang Allah, dan Dia-lah Tuhan Yang Maha keras siksa-Nya."
13. Terdapat  13 ciri-ciri ahli syurga yang disebutkan di dalam al-Quran: Orang yang beriman, beramal soleh, bertaubat, berbahagia, bersedekah, berjihad, menyeru kepada kebaikan, berilmu, bersabar, tidak mengikuti hawa nafsu, dan jiwa yang tenang (mutmainnah).

Sendirian di sebuah resort pada suatu malam...

Pada malam 16 September 2013, saya menginap di sebuah resort yang terletak di Pantai Melawi, Bachok, Kelantan. Selepas solat jama'  maghrib-isya dan menonton tv seketika, maka saya pun keluar daripada bilik penginapan, untuk mengambil angin di sekitar resort tersebut... Tapi...emmm...saya baru perasan bahawa tiada penghuni lain di resort tersebut, kecuali saya, dan tiada sebarang penjaga ataupun pekerja resort di situ, dan malam itu amat sunyi... Cuma yang ada hanyalah seekor kucing yang tidor di luar bilik saya...
Jadi, tinggallah saya seorang pada satu malam itu di satu bilik di suatu resort...dan ditemani seekor kucing...
Ini pemandangan ke arah pantai


 Ini pemandangan sekitar resort. Nampak tak, seekor kucing di atas tembok?




Belajar itu, bukan sahaja di dalam bilik kuliah...

Pada awal pagi ahad, 8 September 2013, saya dan beberapa pegawai tinggi USM (termasuk Naib Canselor dan Timbalan-timbalannya) menyertai acara "menyusur bukit" di Taman Rekreasi  USM yang terletak berhampiran Desasiswa RST, USM, Pulau Pinang. Boleh dikatakan sepanjang penyusuran, hujan (kadangkala lebat) tak berhenti henti...
Nak menambahkan cerita, saya membisikkan kepada Urusetia, antaranya, "Kita nak masuk hutan, dan ramai yang saya percaya, kali pertama.. jadi elok gak dibacakan doa memohon dilindungi Allah daripada apa-apa musibat..". Seorang sahabat saya berkata, antaranya, "Betul gak..". Dan...tup..tup, saya la yang diminta membacakan doa tu....he he he... Naib Canselor mencelah, "Ha, kali ni, lawyer yang baca doa..."









Monday, September 23, 2013

Abang Chik Bertunang...

Alhamdulillah, pada ahad 22 September 2013 (16 Zulkaedah 1434), sempunalah upacara pertunangan Abang Chik (Mustaqem) bertunang dengan Ika di Semenyih, Selangor. Acara berjalan lancar dan penuh kemesraan diantara 2 keluarga... Semoga Allah memudahkan dan memberkati hidup mereka yang akan bergabung selepas akad nikah nanti. Aamiiin....









Thursday, September 19, 2013

Rupa-rupanya, RESORT!

Sekitar jam 7.50 malam, 19 September 2013, saya sedang menonton drama bersiri "Cinta Jannah" di TV3. Sebenarnya saya bukannya ingin menonton drama tersebut punnnn, tetapi menonton sambil menunggu Berita jam 8 malam. (Buletin Utama). Semasa saya menonton tu, ditunjukkan sepasang suami isteri "berlegar" di sebuah rumah besar... wow!!! Kaya nyer.... Kemudian ditunjukkan pula adegan 2 kawannya datang mencari si lelaki (suami) yang tak menjawab telefon di pejabat...dan "pasti dia berada di rumah ni.." (antara dialognya). Makaditunjukkan adegan dimana kawan tadi sedang menjenguk ke kawasan dalam "rumah" dan ternampak si suami tadi terbujur di tepi kolam "rumah 'besar" tersebut. Kawan tadi sedang berdiri di tepi pagar, bahagian luar "rumah besar" tersebut, yang amat terang terpampang tulisan di papan tandanya, "TEMPLER PARK RESORT"!!!!

Alahaiiiii...naper la CUAI SANGAT "semua" pihak yang terlibat dalam pembikinan drama ini...!!!

Wednesday, September 18, 2013

Laksa, Laksam dan ulaman...

Di selatan Thailand, saya dihidangkan makanan laksa dan laksam yang dimakan dengan kuah berlemak dan PELBAGAI ULAMAN YANG DIMAKAN BERASINGAN (tidak digaulkan semuanya seperti di Malaysia).Itulah budaya mereka....

Pssst... tapi SEDAAAP.....


Suatu Masa Di Weng, Thailand

Pada 15 September 2013, saya menziarahi salah seorang kak saya (Mek Gayah) di Kg Temesu, Selatan Thailand. Saya, Mek Gayah dan 2 anaknya (anak saudara saya), Rohimah dan Rubiah turut serta. Kami singgah di pekan minggu (nat) di pekan Weng. Ini gambar sekitar pekan tersebut...

a. Saya dan Mek Gayah


 b. Mek Gayah dan Rubiah

 

 c. Macam-macam ubat dan kulit, termasuk kulit badak, dan... errr....



d. Di tamannya... Ada orang (ahli pasukan keselamatan) memerhatikan saya asyik ambil gambar sana, gambar sini...

 

 e. Terdapat cctv di lampu isyarat (yang tak pun dipatuhi...he he he..)

 

 f. Kalu saya yang memandu, nak "tala" kat arah mana yer? Saya tak tau berbahasa Thai.. sawart dee karp.. kin kau....


 g. Sekatan jalan agak banyak...

 


Friday, September 6, 2013

Sang Saka Malaya?



Ini petikan daripada Wikipedia, ensiklopedia bebas.
Sang Saka Malaya
Sang Saka Malaya (kependekkan dari perkataan: "Sang Pusaka Malaya") adalah bendera Persatuan Kesatuan Melayu Muda (PKMM) bergelar Sang Saka Merah Putih yang dikatakan pernah dibawa oleh para perwakilan Malaya di Sidang Serantau Asia (Asian Relations Conference) pada penghujung tahun 1947 di New Delhi, India. Bendera ini menampilkan lambang dua belas butir bintang yang disusun tiga baris empat lajur yang diperkenalkan pada tahun 1947 oleh gabungan PUTERA (Pusat Tenaga Ra'ayat)-AMCJA (All-Malaya Council of Joint Action)(AMCJA)sebagai cadangan untuk bendera Persekutuan Tanah Melayu yang merdeka. Dua belas butir bintang tersebut adalah mewakili 12 negeri-negeri di semenanjung Tanah Melayu iaitu Negeri Sembilan, Selangor, Perlis, Terengganu, Kedah, Kelantan, Pahang, Johor, Perak, Singapura, Melaka dan Pulau Pinang. Ia mengikut konsep pada bendera Amerika Syarikat di mana 50 bintang mewakili 50 negeri yang membentuk Amerika Syarikat. Bendera Sang Saka Malaya merupakan bendera pergerakan pihak kiri yang memperjuangkan kemerdekaan tanpa pembabitan raja-raja Melayu, dan oleh itu boleh dikatakan cenderung kearah pembentukan sebuah republik, (melalui penyatuan dengan Indonesia) sama seperti yang berlaku di Indonesia, di mana raja-raja tempatan telah kehilangan ("dilucutkan") kuasa masing-masing.
 
Ini pula bendera Negeri-Negeri Melayu Bersekutu (NMB) iaitu yang mengandungi negeri-negeri Perak, Selangor, Negeri SembiIan dan Pahang (yang ditubuh 1 Julai 1896)(Perjanjian Persekutuan 1 Julai 1895):


P.U. (B) 360.
AKTA LAMBANG DAN NAMA (MENCEGAH PENGGUNAAN
TAK WAJAR) 1963
Pemberitahuan di bawah Seksyen 7
Pada menjalankan kuasa yang diberikan oleh seksyen 7 Akta Lambang dan Nama (Mencegah Penggunaan Tak Wajar) 1963 [Akta 414], Yang di-Pertuan Agong membuat penambahan kepada Jadual kepada Akta seperti yang berikut:
(a) dalam Bahagian I—
“8. Bendera Malaysia–Jalur Gemilang.
9. Lambang Kementerian, Jabatan atau Agensi Persekutuan.”
(b) dalam Bahagian II—
“5. Nama Bendera Malaysia–Jalur Gemilang.”.

Bertarikh 16 Oktober 2012
[PM(S)10426 Jld. 12; PN(PU2)367]

Dengan Titah Perintah
Dato’ Sri Dr. Ali bin Hamsa
Setiausaha Jemaah Menteri


EMBLEMS AND NAMES, (PREVENTION OF IMPROPER USE) ACT 1963 (REVISED - 1989)
Section 2. Interpretation.
In this Act, unless the context otherwise requires—
“competent authority” means any authority competent under any law for the time being in force to register any company, firm or other body of persons, or any trade mark or design, or to grant a patent;
“specified emblem” means any emblem, seal, flag, pennant, insignia, formation sign, ensign or coat-of-arms specified in Part I of the Schedule;
“.
Section 3. Prohibition of improper use of emblems, names and pictorial representations.
(1) Notwithstanding anything contained in any law for the time being in force, no person shall, except with the written permission of the Minister—
(a) use any specified name or specified emblem, or any colourable imitation thereof, for the purpose of any trade, business, calling or profession;
(b) use for the purposes of, or display as an advertisement for, any business, trade, calling or profession, or sell, any photograph, drawing or other pictorial representation of the Yang di-Pertuan Agong or the Raja Permaisuri Agong;
(c) use or continue to use any specified name or specified emblem, or any colourable imitation thereof, in the title of any patent, or in any trade mark or design; or
(d) make for the purposes of sale or sell or have in his possession for sale, any specified emblem.
(2) Paragraph (1)(b) relating to the use of any photograph, drawing or other pictorial representation aforesaid shall not apply to the publication of news (whether in a newspaper or by any other medium) or to the publication of any article in a newspaper.
(3) The Minister may subject any permission given under subsection (1) to such conditions as he may deem fit.

 
SCHEDULE [Sections 2 and 7]
PART I—EMBLEMS
1. The standards, coats-of-arms and official seals of the Yang di-Pertuan Agong and the Raja Permaisuri Agong.
2. The Public Seal of the Federation.
3. The Federation Coat-of-Arms.
4. The emblem or official seal of the United Nations Organisation.
5. The Orders, Insignias, Medals, Badges and Decorations instituted by statutes of the Yang di-Pertuan Agong.
6. The emblem of the International Criminal Police Organisation which is also known as “Interpol” or “ICPO-Interpol”.
7. (ommited)
8.The Malaysian Flag - Jalur Gemilang
9.The emblem of the Ministries, Department or Federal Government Agencies.

Ini bermaksud "BENDERA MALASIA" sahaja yang diiktiraf menurut undang-undang Malaysia, dan mesti digunakan sewajarnya sebagai bendera rasmi negara.
 
PENAL CODE (Act 574)
Section 124G. Posting of placards, etc.
Any person who posts or distributes any placard, circular or other document containing any incitement to violence, or counselling violent disobedience to the law or to any lawful order, or likely to lead to any breach of the peace, shall be punished with imprisonment for a term which may extend to five years.